Sembilu perih diujungnya
Ketika jiwaku membukakan pintu
Lebar dan mencerukkan untukmu
Lengkungannya yang tajam membuatku terus terjaga
Ah, cintamu layaknya bulan sabit
Mengiris separuh hidupku
Hanya untuk kau buang percuma
Tercecer di ruang makna gelap
Harapan kelabu memayungi esok hari
Membuatku enggan melangkah
Tuhan,, tunjukan hambamu ini jalan
Terseret cerita kasmaran yang tak punya toleransi
Terlalu egois dan tak mau dengar
Hasratku terlahir disini
Mencintai dan membimbing
Memecah semua emosi dan keinginan
Untuk tetap di sini
Perahuku mendekat ke ujung samudra
Aku tak melihat ada tepi
Bimbang dan perih oleh garam
Dimanakah akan kulepas sauhku
Dasar laut gelap gulita
Disinari sabit temaram
Sabit
Pujimu hanya terdengar seperti desiran tajam
Tak pasti dan kosong
Seperti harapan yang kau suguhkan
Pedas dan tak mengenal belas kasihan
Kecewa
Saturday, April 3, 2010
Thursday, April 1, 2010
reinaisans
mungkin kali ini cinta akan sangat enggan dijadikan bahan pembicaraan
hey, aku membosakan
ya, kau membosankan
ah, peduli apa?dia juga membosankan
ha ha? kau sakit hati
mm, ya, aku sakit hati
ya, bodoh! kenapa baru sadar sekarang?
akhirnya cinta akan jadi begitu bosan dan kesakitan
dulunya indah seperti pelangi merah jambu
entahlah, sepertinya harus bilang maaf
hey, aku membosakan
ya, kau membosankan
ah, peduli apa?dia juga membosankan
ha ha? kau sakit hati
mm, ya, aku sakit hati
dia? diam! peduli apa aku dengan namanya
sayang, kau bosan dan kesakitan
ya, bodoh! kenapa baru sadar sekarang?
akhirnya cinta akan jadi begitu bosan dan kesakitan
dulunya indah seperti pelangi merah jambu
entahlah, sepertinya harus bilang maaf
pada hati, bukan?
5 may 2005
let me run
aku ingin berlari ke masa lalu
dan menemukan dirimu yang berarti
kemana langkah ini mesti berayun
dirikah?
aku juga menemukan diriku
terkapar dan berdarah
di tanganmu bilah pisau belati
bunga dari negeri antahberantah berserakan
aku ingat
saat itu aku benar-benar tak mau mati hanya olehmu
aku tangguh, aku berpikir, aku bangkit, aku berdiri
aku tinggalkan sisa-sisa memori dan emosi sia-sia yang pernah kau dongengkan
saat itu juga aku lebih ingin terbang saja ke jauh zaman
sebelum aku ketemu makhluk yang bernama kau
sebelum jiwaku sungguh-sungguh benci padamu
jadi, biar aku belari kembali
sebelum sorot matamu mengembalikan aku
dan menemukan dirimu yang berarti
kemana langkah ini mesti berayun
dirikah?
aku juga menemukan diriku
terkapar dan berdarah
di tanganmu bilah pisau belati
bunga dari negeri antahberantah berserakan
aku ingat
saat itu aku benar-benar tak mau mati hanya olehmu
aku tangguh, aku berpikir, aku bangkit, aku berdiri
aku tinggalkan sisa-sisa memori dan emosi sia-sia yang pernah kau dongengkan
saat itu juga aku lebih ingin terbang saja ke jauh zaman
sebelum aku ketemu makhluk yang bernama kau
sebelum jiwaku sungguh-sungguh benci padamu
jadi, biar aku belari kembali
sebelum sorot matamu mengembalikan aku
ke saat di mana aku benar-benar ingin berlari
5 may 2005
melepas masa sma
hei, mataku ini sembab dan bekerja terlalu lelah
hari ini aku akan berjalan mulai jauh
kau juga berjalan jauh
menatap jutaan sauh yang siap menangkap impian kita
kakiku berlari dengan bintang
tapi hatiku tertinggal di pematang
pematang yang mengantarkan aku ke pematang yang lain
sungguh, telak hatiku semakin rindu ada sawah hijau
sawah hijau yang menghidupi handai taulanku
mereka yang tak lain ayah ibuku
adik kakakku
yang meraih tanganku ketika kaki ini terjerembab di lumpur
yang ikut menggendong keranjang berisi ilmu bermanfaat
ah, Tuhan, kalau boleh aku berharap
jika suatu hai anakku lahir dengan bahagia
dapat kutunjukkan bagaimana
sawah yang hijau ini menggembleng ibunya
bagaimana seorang ibu pun memiliki hutang budi yang luar biasa
pada pematang-pematang yang bertepi
agar di hari itu dan seterusnya
semakin aku mengerti
betapa jika tak kulewati pematang itu
hari ini aku akan berjalan mulai jauh
kau juga berjalan jauh
menatap jutaan sauh yang siap menangkap impian kita
kakiku berlari dengan bintang
tapi hatiku tertinggal di pematang
pematang yang mengantarkan aku ke pematang yang lain
sungguh, telak hatiku semakin rindu ada sawah hijau
sawah hijau yang menghidupi handai taulanku
mereka yang tak lain ayah ibuku
adik kakakku
yang meraih tanganku ketika kaki ini terjerembab di lumpur
yang ikut menggendong keranjang berisi ilmu bermanfaat
ah, Tuhan, kalau boleh aku berharap
jika suatu hai anakku lahir dengan bahagia
dapat kutunjukkan bagaimana
sawah yang hijau ini menggembleng ibunya
bagaimana seorang ibu pun memiliki hutang budi yang luar biasa
pada pematang-pematang yang bertepi
agar di hari itu dan seterusnya
semakin aku mengerti
betapa jika tak kulewati pematang itu
mungkin hidupku takkan begini
june 2005
destiny
Aku mengumbar tali layangan rapuh
menghentak hentak haluannya agar terarah
tapi aku ini pengemudi bodoh
tak tahu benar cara mengedalikannya
Layangan lantas oleng terjatuh menabrak kepalaku
Membuatku terdiam dan berpikir
Apa caraku salah
atau angin berubah arah
Tiba-tiba hujan deras
Kertas layanganku lepek
Aku ingin sekali menangis
Antara bingung dan tidak peduli
lanangan koyakku ku bawa pulang
jenuh..penat…
mau kuapakan dia?
kuhancurkan
kuperbaiki meskipun sulit
atau kubuat lagi dan kutanya pada ayah bagaimana cara memainkannya
Sejenak memori girangnya hati saat layang-layangku pertama melambung membuncah
menghentak hentak haluannya agar terarah
tapi aku ini pengemudi bodoh
tak tahu benar cara mengedalikannya
Layangan lantas oleng terjatuh menabrak kepalaku
Membuatku terdiam dan berpikir
Apa caraku salah
atau angin berubah arah
Tiba-tiba hujan deras
Kertas layanganku lepek
Aku ingin sekali menangis
Antara bingung dan tidak peduli
lanangan koyakku ku bawa pulang
jenuh..penat…
mau kuapakan dia?
kuhancurkan
kuperbaiki meskipun sulit
atau kubuat lagi dan kutanya pada ayah bagaimana cara memainkannya
Sejenak memori girangnya hati saat layang-layangku pertama melambung membuncah
tapi segera pergi meninggalkanku bimbang dan setengah putus asa
dec 2005
for andaru, my little sister
U’re the shinin’ stars
ang fallin down toearth
to light upon our lifes
though u re movin so fast
we still can see ur light
it’s beautiful and lovely
that’s what u are
u have ur own flash
u re different gift from up
stay d same
shine on…little girl…
ang fallin down toearth
to light upon our lifes
though u re movin so fast
we still can see ur light
it’s beautiful and lovely
that’s what u are
u have ur own flash
u re different gift from up
stay d same
shine on…little girl…
asat asa
kERING kERING
jiwaku dangkal air
asat di atas tungku
uap membumbung mudah terbawa angin
mengurai ion-ion lara
aku makin pedih
tak ada lagu berdentang
hari-hari berkejaran tertatih-tatih
ah, tak pernahkah hatimu mengaum keras
menghamburkan rekat-rekat bilik yang telah aus
bendungan terbongkar
aku rindu dan kebosanan
lentera-lentera sudah mulai redup
minyaknya menggelantar semua ke sumbu
esok hujan badai
jiwaku dangkal air
asat di atas tungku
uap membumbung mudah terbawa angin
mengurai ion-ion lara
aku makin pedih
tak ada lagu berdentang
hari-hari berkejaran tertatih-tatih
ah, tak pernahkah hatimu mengaum keras
menghamburkan rekat-rekat bilik yang telah aus
bendungan terbongkar
aku rindu dan kebosanan
lentera-lentera sudah mulai redup
minyaknya menggelantar semua ke sumbu
esok hujan badai
rasanya ceritaku juga akan padam
26 april 2006
tersier
ah..ogah
aku yak ingin yang itu
yang kalau kubilang adalah urusan hal-hal tersier
nggak
tapi tiba2 semua datang dan bertanya
kapan
salah jika aku bilang itu belum jadi masalah
sudah
ingin tahu dulu saja
jika nyatanya cerita itu akan terlalu sedih
mungkin aku akan segera menjauh
salahkah?
kurasa tidak
tapi semua jadi terasa serba salah
saat kata2 meluncur tanpa dipikir
itu cermin hati kita
itukah
aku hanya tak ingin buru2
aku tak ingin sebuah hal tersier
disalahkan atau dihujat
dunia masih terlalu tak adil bagiku
untuk terburu2 mengiyakan dan meyakinkan hati
Jadi
adakah engkau yang di sana
sabar mengais2 di antara beberapa kegagalan
mencari dan menemukan aku di sana
lalu kita saling menguatkan
saling mencintai, itu hal yang mudah
tapi saling melengkapi
kurasa itu satu hal yang jauh lebih besar.
Saling mencintai, itu hal tersier
saling melengkapi, menurutku itu hal yang primer
aku ingin yang primer
bukan yang tersier
jadi kurasa
aku masih lama menunggu
masih lama berpikir
untuk semua yang merasa rugi
akan keputusanku ini
silahkan pergi saja
jika di suatu hari
hatimu sakit bukan kepalang
aku sungguh minta maaf
untuk diriku yang terlalu naif di matamu
tapi setidaknya
aku yak ingin yang itu
yang kalau kubilang adalah urusan hal-hal tersier
nggak
tapi tiba2 semua datang dan bertanya
kapan
salah jika aku bilang itu belum jadi masalah
sudah
ingin tahu dulu saja
jika nyatanya cerita itu akan terlalu sedih
mungkin aku akan segera menjauh
salahkah?
kurasa tidak
tapi semua jadi terasa serba salah
saat kata2 meluncur tanpa dipikir
itu cermin hati kita
itukah
aku hanya tak ingin buru2
aku tak ingin sebuah hal tersier
disalahkan atau dihujat
dunia masih terlalu tak adil bagiku
untuk terburu2 mengiyakan dan meyakinkan hati
Jadi
adakah engkau yang di sana
sabar mengais2 di antara beberapa kegagalan
mencari dan menemukan aku di sana
lalu kita saling menguatkan
saling mencintai, itu hal yang mudah
tapi saling melengkapi
kurasa itu satu hal yang jauh lebih besar.
Saling mencintai, itu hal tersier
saling melengkapi, menurutku itu hal yang primer
aku ingin yang primer
bukan yang tersier
jadi kurasa
aku masih lama menunggu
masih lama berpikir
untuk semua yang merasa rugi
akan keputusanku ini
silahkan pergi saja
jika di suatu hari
hatimu sakit bukan kepalang
aku sungguh minta maaf
untuk diriku yang terlalu naif di matamu
tapi setidaknya
aku tidak menaifkan nasibku
10 mei 2006
dekat
Rhein
dia begitu dekat
dekat dengan semua mimpi yang ingin kuraih
dekat dengan semua nyata yang bisa kuterima
tapi sungguh
yang kumiliki masih begitu goyah dan mudah koyak
untuk mengumbarnya dalam angan-angan saja
aku takut
takut semua berbalik dan menghujaniku dengan sakit hati
aku masih terlalu egois untuk hatiku sendiri
aku ngeri aku bakal melukai jiwaku sendiri
aku khawatir semua ini cuma membawa kabar buruk
jadi aku diam dan menunggu dia datang
meskipun bukan dengan kuda putih
meskipun dia bukan ksatria yang menungganginya
karena dahulu seorang pernah datang
dengan keadaan nyaris cukup
menyita waktu dan pikiran
di akhir bukan cuma cerita ia sisakan
sembilu pedangnya pun ia torehkan di relungku yang kosong
dia begitu dekat
dekat dengan semua mimpi yang ingin kuraih
dekat dengan semua nyata yang bisa kuterima
tapi sungguh
yang kumiliki masih begitu goyah dan mudah koyak
untuk mengumbarnya dalam angan-angan saja
aku takut
takut semua berbalik dan menghujaniku dengan sakit hati
aku masih terlalu egois untuk hatiku sendiri
aku ngeri aku bakal melukai jiwaku sendiri
aku khawatir semua ini cuma membawa kabar buruk
jadi aku diam dan menunggu dia datang
meskipun bukan dengan kuda putih
meskipun dia bukan ksatria yang menungganginya
karena dahulu seorang pernah datang
dengan keadaan nyaris cukup
menyita waktu dan pikiran
di akhir bukan cuma cerita ia sisakan
sembilu pedangnya pun ia torehkan di relungku yang kosong
dan kisah itu luluh lantak menjadi mimpi buruk
untuk si hitamku
28 june 2006
absurd
itu tentangmu
tentang hari-hari yang berlarian saat aku ada di dekatmu
tentang rasa yang dengan tidak sopannya mencuat dari lubang kunci
juga tentang waktu sampai kapan aku harus diam dan menunggu
tentang dirimu, tentang apa yang ada di dalam ruang-ruang pikirmu
tentang masa jauh ke depan
tentang malam yang jadi semakin larut untukku
tentang pagi yang datang terlalu cepat
tentang hal-hal kecil yang aku ambil maknanya darimu
tentang rutinitas
absurd
bahkan jangka detiknya pun begitu kabur
tentangmu
semua tentangmu dan yang tersimpan di hatimu
tentang hari-hari yang berlarian saat aku ada di dekatmu
tentang rasa yang dengan tidak sopannya mencuat dari lubang kunci
juga tentang waktu sampai kapan aku harus diam dan menunggu
tentang dirimu, tentang apa yang ada di dalam ruang-ruang pikirmu
tentang masa jauh ke depan
tentang malam yang jadi semakin larut untukku
tentang pagi yang datang terlalu cepat
tentang hal-hal kecil yang aku ambil maknanya darimu
tentang rutinitas
absurd
bahkan jangka detiknya pun begitu kabur
tentangmu
semua tentangmu dan yang tersimpan di hatimu
atau bahkan hatiku
june 2006
puntung buntung yang menyala
untuk puntung rokok yang menyala di malam hari
berkedip-kedip seperti harapan yang lantas putus
lalu asapnya menyelinap ke serat-serat baju
ah, apa kata pacarku nanti
sudah habis berbusa lidahku berjanji untuk berhenti
sertamerta dadaku terasa sesak
mengingat nasib bukan ada diperuntunganku
lalu kusesap pelan-pelan
tenggelam diantara tawa kawan kawanku
malam yang sama
dengan nyala redup ujung ujung tembakau
mau dibawa kemana hidupku ini
aku kembali menggerutu
untuk hisapan terakhir malam ini
aku tak mencoba memikirkan apa-apa
tapi justru aku menerawang
jauh
puntung kubuang ke tanah dan kuinjak
mungkin malam ini bakal lebih panjang
jauh lebih panjang dan lebih berat dari selintas puntung saja’
14 07 06
untuk orang asing
di gang2 sempit dan berbatu
berkedip-kedip seperti harapan yang lantas putus
lalu asapnya menyelinap ke serat-serat baju
ah, apa kata pacarku nanti
sudah habis berbusa lidahku berjanji untuk berhenti
sertamerta dadaku terasa sesak
mengingat nasib bukan ada diperuntunganku
lalu kusesap pelan-pelan
tenggelam diantara tawa kawan kawanku
malam yang sama
dengan nyala redup ujung ujung tembakau
mau dibawa kemana hidupku ini
aku kembali menggerutu
untuk hisapan terakhir malam ini
aku tak mencoba memikirkan apa-apa
tapi justru aku menerawang
jauh
puntung kubuang ke tanah dan kuinjak
mungkin malam ini bakal lebih panjang
jauh lebih panjang dan lebih berat dari selintas puntung saja’
14 07 06
untuk orang asing
di gang2 sempit dan berbatu
stop
kadang masih harus bertanya
aku benarkah harus berhenti
dan membiarkan segala sesuatunya berjalan begini rupa
mungkin benar
sebenarnya aku tak pandai menempatkan diri
dan semua cuma warna abu2
padahal aku benar2 ingin memilih
hitam
atau putih saja
mungkin ini saatnya berhenti
dan mulai belajar
untuk menerima keadaan
aku benarkah harus berhenti
dan membiarkan segala sesuatunya berjalan begini rupa
mungkin benar
sebenarnya aku tak pandai menempatkan diri
dan semua cuma warna abu2
padahal aku benar2 ingin memilih
hitam
atau putih saja
mungkin ini saatnya berhenti
dan mulai belajar
untuk menerima keadaan
july 17 2006
melesak
rasa itu melesak
mencari sesuatu yang tertingal di tikungan
tanganku tak mampu lagi meraih
membekap hati dan menyudahi laraku
serta merta memalingkan mata dan kepalaku
mencari sesuatu yang tertingal di tikungan
tanganku tak mampu lagi meraih
membekap hati dan menyudahi laraku
serta merta memalingkan mata dan kepalaku
july 31th 2006
-mu
jauh dilupakan
tak pernah kembali
memudar
cuma cerita lama
yang kian hilang
ditelan badai satu masa
karena memang aku benar-benar bodoh
dan tak tahu apa2
saat cemetimu tiba-tiba melecut ke arahku
semoga ini hari yang indah
setidaknya
tak perlu maaf bergulir-gulir
atau mungkin
sia-sia
seperti nyala lalu gelap
tinggal rampai
yang hari ke hairnya
semakin lapuk
dan tidak berguna
marilah kau sendiri saja yang menguburnya
aku diam
sama bodohnya seperti dahulu
satu saja
rasa ini semakin hampa
tak pernah kembali
memudar
cuma cerita lama
yang kian hilang
ditelan badai satu masa
karena memang aku benar-benar bodoh
dan tak tahu apa2
saat cemetimu tiba-tiba melecut ke arahku
semoga ini hari yang indah
setidaknya
tak perlu maaf bergulir-gulir
atau mungkin
sia-sia
seperti nyala lalu gelap
tinggal rampai
yang hari ke hairnya
semakin lapuk
dan tidak berguna
marilah kau sendiri saja yang menguburnya
aku diam
sama bodohnya seperti dahulu
satu saja
rasa ini semakin hampa
tapi tetap di tempatnya
august 2006
di cerita pendek 2 1/2 purnama
datang
datang
datang
dari sebuah hampa
terdampar di tepian hatiku
menyalakan lentera lentera saat malam mulai bersenandung
bersama-sama meniupkan asa ke udara
melewati senja-senja bersiluet
lagu-lagu lama yang terus diputar
hamparan padang ilalang d tepi jalan
kurengkuh sertamerta
tetaplah tinggal d sini selamanya
di laras hatiku yang naif
yang mungkin telah mengntip sejak lama
di celah penantian
datang
datang
dari sebuah hampa
terdampar di tepian hatiku
menyalakan lentera lentera saat malam mulai bersenandung
bersama-sama meniupkan asa ke udara
melewati senja-senja bersiluet
lagu-lagu lama yang terus diputar
hamparan padang ilalang d tepi jalan
kurengkuh sertamerta
tetaplah tinggal d sini selamanya
di laras hatiku yang naif
yang mungkin telah mengntip sejak lama
di celah penantian
untuk- teman seperjalanan bandung jakarta
si hitamku
september 2006
this is my first poem about you
bergantung
kembalilah kemana raga itu seharusnya berdiri
mengubur kaki kaki agar tegap dan tak bertumpu di benak lain
urat-uratku mulai lemah dan tak sanggup bertahan
semua yang disuguhkan melemaskan asa
terkadang ingin menapak seperti dulu
di jalan berhamparan kerikil
papah aku
aku ingin bangkit dari malas
tuntun aku agar jiwa ini tak segera kering
agar cita-cita ini tak kembali pergi jauh
saat waktu mulai berlarut-larut
mengubur kaki kaki agar tegap dan tak bertumpu di benak lain
urat-uratku mulai lemah dan tak sanggup bertahan
semua yang disuguhkan melemaskan asa
terkadang ingin menapak seperti dulu
di jalan berhamparan kerikil
papah aku
aku ingin bangkit dari malas
tuntun aku agar jiwa ini tak segera kering
agar cita-cita ini tak kembali pergi jauh
saat waktu mulai berlarut-larut
aku, yang semakin lemah
4 oct 2006
1.5 tahun
langitku biru ,
lara telah undur diri dari rentang 18 kali bulan berevolusi
asaku adalah asamu
peluh hati kita menerima apa adanya
cinta ini begitu syahdu
payungi jiwa kita yang rapuh dan selalu egois
adakah Tuhan telah ciptakan dirimu untuk membenahi aku
membenahi keping yang hancur berantakan diterpa badai gelap
memungutnya satu satu dan dihadirkan kepalan tanganmu
merobek kulit tanganmu sendiri
terimakasih untuk selalu ada di sana dan menggenapi senja yang lelah
sengan senyum dan buncah bunga-bunga di dalam dadamu
untukmu yang menjadi erat
yang menjadi teman hidup hingga sekarang
untuk hari dimana sudah 3 kali
kita lewati batas setengah evolusi bumi
dan merentangkan mimpi kita di perjalanan percik mentari
januari 2008
untuk si hitam
lara telah undur diri dari rentang 18 kali bulan berevolusi
asaku adalah asamu
peluh hati kita menerima apa adanya
cinta ini begitu syahdu
payungi jiwa kita yang rapuh dan selalu egois
adakah Tuhan telah ciptakan dirimu untuk membenahi aku
membenahi keping yang hancur berantakan diterpa badai gelap
memungutnya satu satu dan dihadirkan kepalan tanganmu
merobek kulit tanganmu sendiri
terimakasih untuk selalu ada di sana dan menggenapi senja yang lelah
sengan senyum dan buncah bunga-bunga di dalam dadamu
untukmu yang menjadi erat
yang menjadi teman hidup hingga sekarang
untuk hari dimana sudah 3 kali
kita lewati batas setengah evolusi bumi
dan merentangkan mimpi kita di perjalanan percik mentari
januari 2008
untuk si hitam
Subscribe to:
Posts (Atom)