Sunday, December 26, 2010

Stuck in the moment

With you
With you
I wish we had another time
I wish we had another place

Now Romeo & Juliet
Bet they never felt the way we felt
Bonnie & Clyde
Never had to hide like
We do
We do

You and I, both know it can't work
It's all fun and games
'Til someone gets hurt
And I don't,
I won't let that be you

Now you don't wanna let go
And I don't wanna let you know
That there might be something real between us two
Who knew
Now we don't wanna fall but
We're trippin' in our hearts
And it's reckless and clumsy
Cause I know you can't love me here

I wish we had another time
I wish we had another place
But everything we have is stuck in the moment
And there's nothing my heart can do
To fight with time and space cause
I'm still stuck in the moment with you

See like Adam & Eve
Tragedy was a destiny
Like Sonny & Cher
I don't care
I got you baby

See we both
Fightin' every inch of our fibers
Cuz aint no way it's gonna end right but
We are both too foolish to stop

Now you don't wanna let go
And I don't wanna let you know
That there might be something real between us two
Who knew
And we don't wanna fall but
We're tripping in our hearts
And it's reckless and clumsy
And I know you can't love me here

I wish we had another time
I wish we had another place
But everything we have is stuck in the moment
And there's nothing my heart can do
But fight with time and space cause
I'm still stuck in the moment with you

See like
Just because this cold, cruel world say we can't be
Baby we both have the right to disagree
And I ain't with it
And I don't wanna be so old and gray
Reminiscing 'bout these better days
But convince just telling us to let go
So we'll never know

I wish we had another time
I wish we had another place
Cause everything we did
And everything we have is stuck in the moment
Yeahhhh

I wish we had another time
I wish we had another place

But everything we have is stuck in the moment
And there's nothing my heart can do

To fight with time and space

I'm still stuck in the moment with you

Yeah



Justin Bieber Song

Thursday, November 25, 2010

no title 2

Bukankah cinta adalah rasa yang paling sulit kita ekstraksi
Tuhan mendatangkan dirimu
Berdiri di sana
Tanpa usaha berlebih membuatku jatuh hati
Beruntungnya dirimu lebih dewasa dari pikiran dan hatiku yang naif
Yang berusaha mengekstraksi rasa ini
Hanya agar aku bisa bertemu setiap hari denganmu
Agar tak canggung aku meletakkan rasa dan sikap ini pada tempatnya
Adakah berat untukmu saat kau memutuskan untuk pergi dan hilang
365 matahari sudah mengenalmu
Menghapusmu bukan hal yang mudah
Sudahkah aku hilang disana?
Lara jugakah yang menggantikan tempatku?


Untuk kabut
Setelah terasa seribu kali melihat namamu tanpa kusapa
Bis jumat pagi
26112010

Thursday, November 11, 2010

imagi- imagi

Hari ini jumat
Keadaan sedang rumit dan tak bersahabat
Langkahku tanpa sadar terayun menuju tempat memori kita tercipta
Kau masih di sana
Tidak seharusnya
Memakai kemeja biru tua
Dan rambutmu sedikit lebih panjang dari terakhir bertemu
Kulitmu terlihat bersih dan cerah
Imagi dirimu begitu nyata
Kau tahu aku berusaha biasa saja
Menghalaumu dari hati yang tiba-tiba membuncah
Tapi kau datang
Menggenggam tanganku
Sesuatu yang tidak pernah kau lakukan
Erat. Tak peduli orang bilang apa
Menyelamatkanku dari rasa takut
Menemaniku dari penantian yang tak punya harapan
Kau merengkuh tubuhku, menggenggam dan bermain dengan jemariku
Aku diam
ini terakhir, aku tahu
Sedikitpun hatiku tak merasa sengsara
Aku merasa nyaman dan tenang
Ucapan selamat tinggal yang sempurna

_______



If you can't give me in real life.
Tonight you came. And gave me a proper one. Today. When I thougt I already letting go. With places, memory, you, and some unachieve lust. I guess God has given me my half heart back.

06.00 am
Jakarta
12.11.10

Thursday, September 9, 2010

selamat datang cerita baru


temui aku di persimpangan hati

ketika bulan putih masing menggantung di langit terang

sebuah senja di kota yang hilang

atau perjalanan pagi tanpa janji

maka tutuplah cerita ini dengan indah

ingatkan aku tentang mimpi,

tentang rasa nyaman ini,

dan tentang bertemu kembali

9 September 2010

untuk seorang teman baik


Saturday, September 4, 2010

huff

this ldr thing is just not working :(

Monday, June 21, 2010

Perubahan

Perubahan bukan lah hal yang mudah. Setiap orang berubah, waktu berjalan seperti roda di jalan yang mulus dan lurus, sedikit kemiringan.

Setelah lulus universitas, segalanya berubah. ekspektasi, teman, semuanya serba tidak stabil. ditambah sebetulnya saya tidak punya hak untuk menulis seakan-akan memiliki waktu luang. Ketidakstabilan ini membuat saya sama sekali tidak punya waktu luang.

Diantara ketidak stabilan ini, hari ini saya diminta mama untuk menemani adik yang merayakan ulang tahun Jakarta di sekolahnya. dari sehabis subuh karen sudah didandani baju adat betawi yang membuat dia terlihat sangat manis. Jadi saya memutuskan untuk membawa kamera kesayangan yang sudah 2 bulan nganggur di lemari untuk foto sana sini.

Sampai di pintu gerbang sekolah terlihat beberapa dara kecil mengenakan kebaya. Terseok-seok karena tidak biasa mengenakan kain lipat. anak laki-laki juga mengenakan baju ala si pitung tapi jujur saja kalah mencolok dibandingkan pakaian adat wanita jakarta yang warna-warni. Semua warna terang. Terdengar suara mereka tertawa,, atau merengek karena si ibu masih saja ribet mendandani.

Dari lensa kamera saya menyadari sesuatu yang menarik. Suasana hari yang tidak biasa membuat mereka kembali bersemangat memainkan permainan tradisional seperti gobak sodor, ular-ularan, tak jongkok, atau sekedar kejar-kejaan. Mereka tidak lagi terlihat sibuk bermain hp.

Saya jadi ingat ketika saya sd belum ada yang namanya hp hadir ke lingkungan bermain. Zaman terus maju. Segala alat elektronik datang, permainan anak tradisional mulai dilupakan. Terkadang saya bertanya. Benarkah kita harus mengikuti zaman? Adakah yang melarang jika saya mau begini saja. Bukan berarti puas dengan keadaan sekarang, tapi merasa kedadaan sekarang lebih baik. Hp maupun komputer, permanan yang ada didalamnya, membuat anak-anak menjadi skeptis pada keadaan sekitar. Dunia menjadi ada di kepala masing- masing. Imajinasi masing-masing. Kepedulian hanya lalu seperti nyeri dalam hati, perasaan tidak enak atau simpati yang singgah sebentar saja.

Kesibukan orang tua, maaf berburuk sangka, ketidak hadiran orang tua di kehidupan anak secara intim digantikan oleh kehadiran handphone dan permainana elektronik lainnya. Tidak sadarkah begitu memberi alat tersebut berarti memutus dunia anak itu dengan sekitar? Apalagi tanpa pengawasan. Yang muncul dipermukaan adalah sikap anak yang arogan dan tidak mau peduli, yang tersimpan di dalam adalah rasa kesepian dan kecewa.

Beruntung orang tua saya di rumah selalu mengajarkan menghormati orang yang lebih tua dan rakyat kecil. Dimana penyetaraan derajat bukan terletak pada profesi apa yang ia jalani tapi perbuatan yang dia lakukan. Saya terkejut melihat anak yang akan membeli es teh. Dengan nada suruhan pada abang penjual minuman. "teh satu pake susu , cepet!" seakan-akan dia bos besar. Muak melihatnya. Mana kata, "tolong", "terimakasih", senyuman. Tidak ada. Bahkan pernah saya tahu bahwa ada anak yang menampar pembantunya. Anak ini masi berumur kira-kira 10 tahun. dan pembantunya mungkin sudah diatas 20 tahun. Miris ketika saya tahu.

Zaman memang berubah. Mungkin saya bandingkan dengan novel yang baru saya baca , 'para priyayi" karya umar kayam, sungguh berbeda dengan sekarang. Yang saya maksud bukan cara berpakaian atau kendaraan yang mereka punya adalah andong dengan sekarang yang pakaian beragam dan mobil dimana-mana. Ternyata pergeseran itu juga terjadi pada bagaimana kita mememperlakukan orang lain. Sikap kita pada sesama dan orang yang lebih tua. Buku ini enjadi tamparan bagi saya dan kembali mendudukkan saya pada hal-hal yang sifatnya nyata, bukan duniawi saja.

Saya bukan tidak memihak pada perubahan zaman. tapi setidaknya hati saya berharap, meskipun zaman berubah lebih maju, tapi tidak harus berubah pula nilai-nilai yang sifatnya mendasar. Seperti rasa hormat, kasih sayang, ramah. Dan nilai-nilai itu diturunkan bukan hanya dalam keluarga tapi pada hubungan sekecil apapun, bahkan dari seorang kakak pada seorang adik atau pada sesama orang asing.

Ada satu kalimat yang selalu saya ingat dan kalimat ini diucapkan oleh sesorang yang menurut saya sangat bijak, kata beliau, "Dunia memang gila, tapi kita ga boleh ikutan gila." Dalam arti segala perubahan yang dalam nurani kita terasa tidak pas, sebagai makhluk yang punya akal, kita harus memikirkan kembali, menimbang, dan mengambil inti yang akan membuat dunia ini lebih baik secara universal, bukan hanya sebagian saja apalagi hanya untuk kepuasan diri sendiri. Dan selalu saya ingat, segala sesuatu dimulai dari diri sendiri.


Jakarta,
22 Juni 2010


Saturday, April 3, 2010

sabit

Sembilu perih diujungnya
Ketika jiwaku membukakan pintu
Lebar dan mencerukkan untukmu
Lengkungannya yang tajam membuatku terus terjaga



Ah, cintamu layaknya bulan sabit
Mengiris separuh hidupku
Hanya untuk kau buang percuma
Tercecer di ruang makna gelap
Harapan kelabu memayungi esok hari
Membuatku enggan melangkah

Tuhan,, tunjukan hambamu ini jalan
Terseret cerita kasmaran yang tak punya toleransi
Terlalu egois dan tak mau dengar
Hasratku terlahir disini
Mencintai dan membimbing
Memecah semua emosi dan keinginan
Untuk tetap di sini

Perahuku mendekat ke ujung samudra
Aku tak melihat ada tepi
Bimbang dan perih oleh garam
Dimanakah akan kulepas sauhku
Dasar laut gelap gulita
Disinari sabit temaram

Sabit
Pujimu hanya terdengar seperti desiran tajam
Tak pasti dan kosong
Seperti harapan yang kau suguhkan
Pedas dan tak mengenal belas kasihan


Kecewa

Thursday, April 1, 2010

reinaisans

mungkin kali ini cinta akan sangat enggan dijadikan bahan pembicaraan 

   hey, aku membosakan 

ya, kau membosankan 

ah, peduli apa?dia juga membosankan 

   ha ha? kau sakit hati

mm, ya, aku sakit hati

dia? diam! peduli apa aku dengan namanya

   sayang, kau bosan dan kesakitan


ya, bodoh! kenapa baru sadar sekarang?

akhirnya cinta akan jadi begitu bosan dan kesakitan

dulunya indah seperti pelangi merah jambu

entahlah, sepertinya harus bilang maaf

   pada hati, bukan?

5 may 2005

let me run

aku ingin berlari ke masa lalu

dan menemukan dirimu yang berarti

kemana langkah ini mesti berayun

dirikah? 

aku juga menemukan diriku 

terkapar dan berdarah

di tanganmu bilah pisau belati

bunga dari negeri antahberantah berserakan

aku ingat

saat itu aku benar-benar tak mau mati hanya olehmu

aku tangguh, aku berpikir, aku bangkit, aku berdiri

aku tinggalkan sisa-sisa memori dan emosi sia-sia yang pernah kau dongengkan

saat itu juga aku lebih ingin terbang saja ke jauh zaman

sebelum aku ketemu makhluk yang bernama kau

sebelum jiwaku sungguh-sungguh benci padamu

jadi, biar aku belari kembali

sebelum sorot matamu mengembalikan aku

ke saat di mana aku benar-benar ingin berlari

5 may 2005

melepas masa sma

hei, mataku ini sembab dan bekerja terlalu lelah

hari ini aku akan berjalan mulai jauh

kau juga berjalan jauh

menatap jutaan sauh yang siap menangkap impian kita

kakiku berlari dengan bintang

tapi hatiku tertinggal di pematang

pematang yang mengantarkan aku ke pematang yang lain

sungguh, telak hatiku semakin rindu ada sawah hijau

sawah hijau yang menghidupi handai taulanku

mereka yang tak lain ayah ibuku

adik kakakku

yang meraih tanganku ketika kaki ini terjerembab di lumpur

yang ikut menggendong keranjang berisi ilmu bermanfaat

ah, Tuhan, kalau boleh aku berharap

jika suatu hai anakku lahir dengan bahagia

dapat kutunjukkan bagaimana

sawah yang hijau ini menggembleng ibunya

bagaimana seorang ibu pun memiliki hutang budi yang luar biasa

pada pematang-pematang yang bertepi

agar di hari itu dan seterusnya

semakin aku mengerti 

betapa jika tak kulewati pematang itu

mungkin hidupku takkan begini

june 2005

destiny

Aku mengumbar tali layangan rapuh
menghentak hentak haluannya agar terarah
tapi aku ini pengemudi bodoh
tak tahu benar cara mengedalikannya
Layangan lantas oleng terjatuh menabrak kepalaku
Membuatku terdiam dan berpikir
Apa caraku salah
atau angin berubah arah
Tiba-tiba hujan deras
Kertas layanganku lepek
Aku ingin sekali menangis
Antara bingung dan tidak peduli 
lanangan koyakku ku bawa pulang
jenuh..penat…
mau kuapakan dia?
kuhancurkan
kuperbaiki meskipun sulit
atau kubuat lagi dan kutanya pada ayah bagaimana cara memainkannya
Sejenak memori girangnya hati saat layang-layangku pertama melambung membuncah

tapi segera pergi meninggalkanku bimbang dan setengah putus asa

dec 2005

for andaru, my little sister

U’re the shinin’ stars

ang fallin down toearth 

to light upon our lifes

though u re movin so fast

we still can see ur light

it’s beautiful and lovely

that’s what u are

u have ur own flash

u re different gift from up

stay d same

shine on…little girl…

asat asa

kERING kERING
jiwaku dangkal air
asat di atas tungku
uap membumbung mudah terbawa angin
mengurai ion-ion lara
aku makin pedih
tak ada lagu berdentang
hari-hari berkejaran tertatih-tatih
ah, tak pernahkah hatimu mengaum keras
menghamburkan rekat-rekat bilik yang telah aus
bendungan terbongkar
aku rindu dan kebosanan
lentera-lentera sudah mulai redup
minyaknya menggelantar semua ke sumbu
esok hujan badai

rasanya ceritaku juga akan padam

26 april 2006

tersier

ah..ogah
aku yak ingin yang itu
yang kalau kubilang adalah urusan hal-hal tersier
nggak
tapi tiba2 semua datang dan bertanya
kapan
salah jika aku bilang itu belum jadi masalah
sudah
ingin tahu dulu saja
jika nyatanya cerita itu akan terlalu sedih
mungkin aku akan segera menjauh
salahkah?
kurasa tidak
tapi semua jadi terasa serba salah
saat kata2 meluncur tanpa dipikir
itu cermin hati kita
itukah
aku hanya tak ingin buru2 
aku tak ingin sebuah hal tersier 
disalahkan atau dihujat
dunia masih terlalu tak adil bagiku
untuk terburu2 mengiyakan dan meyakinkan hati
Jadi
adakah engkau yang di sana 
sabar mengais2 di antara beberapa kegagalan
mencari dan menemukan aku di sana
lalu kita saling menguatkan

saling mencintai, itu hal yang mudah
tapi saling melengkapi
kurasa itu satu hal yang jauh lebih besar.
Saling mencintai, itu hal tersier
saling melengkapi, menurutku itu hal yang primer
aku ingin yang primer
bukan yang tersier
jadi kurasa
aku masih lama menunggu
masih lama berpikir
untuk semua yang merasa rugi
akan keputusanku ini
silahkan pergi saja

jika di suatu hari
hatimu sakit bukan kepalang
aku sungguh minta maaf
untuk diriku yang terlalu naif di matamu
tapi setidaknya

aku tidak menaifkan nasibku

10 mei 2006

dekat

Rhein 

dia begitu dekat

dekat dengan semua mimpi yang ingin kuraih

dekat dengan semua nyata yang bisa kuterima

tapi sungguh

yang kumiliki masih begitu goyah dan mudah koyak

untuk mengumbarnya dalam angan-angan saja

aku takut

takut semua berbalik dan menghujaniku dengan sakit hati

aku masih terlalu egois untuk hatiku sendiri

aku ngeri aku bakal melukai jiwaku sendiri

aku khawatir semua ini cuma membawa kabar buruk

jadi aku diam dan menunggu dia datang

meskipun bukan dengan kuda putih

meskipun dia bukan ksatria yang menungganginya

karena dahulu seorang pernah datang

dengan keadaan nyaris cukup

menyita waktu dan pikiran

di akhir bukan cuma cerita ia sisakan

sembilu pedangnya pun ia torehkan di relungku yang kosong

dan kisah itu luluh lantak menjadi mimpi buruk

untuk si hitamku

28 june 2006

absurd

itu tentangmu 

tentang hari-hari yang berlarian saat aku ada di dekatmu

tentang rasa yang dengan tidak sopannya mencuat dari lubang kunci

juga tentang waktu sampai kapan aku harus diam dan menunggu

tentang dirimu, tentang apa yang ada di dalam ruang-ruang pikirmu

tentang masa jauh ke depan 

tentang malam yang jadi semakin larut untukku

tentang pagi yang datang terlalu cepat

tentang hal-hal kecil yang aku ambil maknanya darimu

tentang rutinitas

absurd

bahkan jangka detiknya pun begitu kabur

tentangmu

semua tentangmu dan yang tersimpan di hatimu

atau bahkan hatiku

june 2006

puntung buntung yang menyala

untuk puntung rokok yang menyala di malam hari

berkedip-kedip seperti harapan yang lantas putus

lalu asapnya menyelinap ke serat-serat baju

ah, apa kata pacarku nanti

sudah habis berbusa lidahku berjanji untuk berhenti

sertamerta dadaku terasa sesak

mengingat nasib bukan ada diperuntunganku

lalu kusesap pelan-pelan

tenggelam diantara tawa kawan kawanku

malam yang sama

dengan nyala redup ujung ujung tembakau

mau dibawa kemana hidupku ini

aku kembali menggerutu

untuk hisapan terakhir malam ini

aku tak mencoba memikirkan apa-apa

tapi justru aku menerawang

jauh

puntung kubuang ke tanah dan kuinjak

mungkin malam ini bakal lebih panjang

jauh lebih panjang dan lebih berat dari selintas puntung saja’


14 07 06

untuk orang asing

di gang2 sempit dan berbatu

stop

kadang masih harus bertanya

aku benarkah harus berhenti

dan membiarkan segala sesuatunya berjalan begini rupa

mungkin benar

sebenarnya aku tak pandai menempatkan diri

dan semua cuma warna abu2 

padahal aku benar2 ingin memilih

hitam

atau putih saja

mungkin ini saatnya berhenti

dan mulai belajar

untuk menerima keadaan


july 17 2006

melesak

rasa itu melesak

mencari sesuatu yang tertingal di tikungan

tanganku tak mampu lagi meraih

membekap hati dan menyudahi laraku

serta merta memalingkan mata dan kepalaku


july 31th 2006

-mu

jauh dilupakan

tak pernah kembali 

memudar

cuma cerita lama

yang kian hilang

ditelan badai satu masa

karena memang aku benar-benar bodoh

dan tak tahu apa2

saat cemetimu tiba-tiba melecut ke arahku


semoga ini hari yang indah

setidaknya 

tak perlu maaf bergulir-gulir

atau mungkin

sia-sia

seperti nyala lalu gelap

tinggal rampai

yang hari ke hairnya

semakin lapuk

dan tidak berguna


marilah kau sendiri saja yang menguburnya

aku diam 

sama bodohnya seperti dahulu

satu saja

rasa ini semakin hampa

tapi tetap di tempatnya

august 2006

di cerita pendek 2 1/2 purnama

datang 

datang

datang

dari sebuah hampa

terdampar di tepian hatiku

menyalakan lentera lentera saat malam mulai bersenandung

bersama-sama meniupkan asa ke udara

melewati senja-senja bersiluet

lagu-lagu lama yang terus diputar

hamparan padang ilalang d tepi jalan

kurengkuh sertamerta

tetaplah tinggal d sini selamanya

di laras hatiku yang naif


yang mungkin telah mengntip sejak lama

di celah penantian

untuk- teman seperjalanan bandung jakarta

si hitamku

september 2006

this is my first poem about you

bergantung

kembalilah kemana raga itu seharusnya berdiri

mengubur kaki kaki agar tegap dan tak bertumpu di benak lain

urat-uratku mulai lemah dan tak sanggup bertahan

semua yang disuguhkan melemaskan asa

terkadang ingin menapak seperti dulu

di jalan berhamparan kerikil

papah aku

aku ingin bangkit dari malas

tuntun aku agar jiwa ini tak segera kering

agar cita-cita ini tak kembali pergi jauh

saat waktu mulai berlarut-larut


aku, yang semakin lemah

4 oct 2006

1.5 tahun

langitku biru ,

lara telah undur diri dari rentang 18 kali bulan berevolusi

asaku adalah asamu

peluh hati kita menerima apa adanya

cinta ini begitu syahdu

payungi jiwa kita yang rapuh dan selalu egois

adakah Tuhan telah ciptakan dirimu untuk membenahi aku

membenahi keping yang hancur berantakan diterpa badai gelap

memungutnya satu satu dan dihadirkan kepalan tanganmu

merobek kulit tanganmu sendiri

terimakasih untuk selalu ada di sana dan menggenapi senja yang lelah

sengan senyum dan buncah bunga-bunga di dalam dadamu



untukmu yang menjadi erat

yang menjadi teman hidup hingga sekarang

untuk hari dimana sudah 3 kali

kita lewati batas setengah evolusi bumi

dan merentangkan mimpi kita di perjalanan percik mentari

januari 2008

untuk si hitam

Friday, March 19, 2010

nn

i really want to write something

Monday, March 8, 2010

l o v e

perasaan cinta itu datang dengan spontan, dibarengi rasa rasa yag lain yang membawa kita ke sana. tapi apa esensinya ketika rasa senang itu didapat dengan menyakiti orang lain, makhluk lain. dalam 3 hari terakhir ini, rasanya kekakinan saya betul-betul goyah. I used to believe, cinta itu baik. bahkan ketika dihadapkan untuk harus memilih antara sahabat atau orang yang saya sayangi atas dasar karma, saya menangis sejadi-jadinya. ga seharusnya orang saling menyakiti dan memisahkan. terbelenggu dan tercocok hidung oleh rasa yang disebut sebut orang sebagai cinta kasih. 

Rasa cinta yang Tuhan berikan adalah rasa yang jernih. membuat kita bisa melakukan apa saja,, melewati batas apa saja. mencintai seseorang dengan hatimu. rasa cinta membawa ketulusan yang luar biasa. rasa cinta membuat kita sadar baik dan buruknya. bukan malah membutakan kita. pernahkah terpikir cinta adalah nuranimu. cinta datang dengan tenang. mengintip dan duduk manis. 

rasa ini begitu menyenangkan. sampai akhirnya dibarengi oleh hal hal lain, passion, nafsu. membuat semuanya menjadi absurd. dan mulai orang-orang bicara tentang cinta yang absurd ini. membuat lagu dan cerita yang dibuat-buat. mmbuat org saling benci. dan bicara jika berani mengecap cinta, harus berani merasakan pahitnya. what a stupid quote.  rasa semegah itu tidak seharusnya membuatmu menyakiti orang lain. tidak membuatmu melakukan hal gila yang salah dalam kamus etikamu, membuatmu menutup telinga saat nuranimu berteriak dan memohon agar kau berhenti.  kenapa harus mencampur adukkan dan mengatasnamakan cinta untuk perbuatan perbuatan kasar dan kejam. yang membuat kita dapat berlaku sejauh itu adalah hal hal yang membarengi cinta. nafsumu. passionmu. cinta yang absurd. 

cerita yang aneh untuk beberapa orang, bahkan ketika seseorang tersakiti oleh cinta yang absurd, cinta tulus yang dia memiliki akan membuat dia tidak membenci cinta yang absurd. hatinya akan tidak adil untuk tubuhnya sendiri. pengorbanan yang menyakiti tubuhnya sendiri. seharusnya. bukan tubuh dan jiwa orang lain. rasa ini begitu tenang dan damai. 

absurd, absurd absurd.

pergilah jauh jauh. 

biarkan kami merasakan cinta yang tenang, yang membuat kami melakukan hal-hal baik

yang membuat kami bahagia dengan utuh

if you love someone, love her/him with this kind of love. rasa cinta seperti ini membuatmu berada di waktu yang tepat, saat yang tepat, dan sama sekali tidak menyakitkan. indah. 

i guess i'll keep my faith in love. but not in the absurd one.

terimakasih untuk seorang teman di saudi, i'll remember your words always,, "cinta tidak mengenal bosan, nad, nafsu yang berbuat demikian."  

Tuesday, February 9, 2010

dream

Mimpi tidak pernah menjadi hal yang biasa saja selama 21 tahun ini. Salah satu mimpi yang hingga satu minggu masih berputar berkali-kali diwaktu kosongku adalah mimpi ini. Aku berada di pantai bersama teman-teman kuliah. Berenang di pantai yang tak terlalu dalam, airnya berwarna hijau dan seolah memiliki pori-pori karena sinar matahari bebas masuk dan memantulkan warna pasir. Aku berenang menjauhi bibir pantai, bersama morian ( owie, ngapain lo dtg ke sini?!). Tiba-tiba dasar laut mendadak menjadi lebih dalam dan lebih gelap. Di dasarnya ada peti dari batu, dengan ukiran indah berwarna putih di atasnya. Rupanya peti ini dapat dibuka. Maka, aku dan Morian mencoba mengangkat peti tersebut, berat. Hanya sedikit terbuka, dan aku merasakan udara berhembus. Udara yang magis karena jantungku rasanya mau meledak. Lantas terdengar sayup sayup suara manusia-manusia yang tak jelas meneriakan apa. rintihan? panggilan? Aku dan morian segera menutup peti batu tersebut dan berenang ke atas. Selanjutnya aku tidak ingat, seperti adegan yang terpotong.

Adegan selanjutnya adalah aku seolah ditarik ke masa lalu, mengamati sekerumun orang berpakaian seperti adat bali, hampir semuanya laki-laki. memakai ikat kepala putih, kain dengan motif kotak-kotak hitam putih. bertelanjang dada. ada yang rambutnya terikat ada yang tergerai sampai ke punggung, rambut yang kasar. mereka menolak dibunuh. ya, mereka akan dibinasakan, karena ajaran mereka yang dianggap tidak sesuai, karena mereka mempelajari kekuatan sihir,(mungkin? semacam itu). 200 orang banyaknya. suasana perkumpulan yang rusuh. mereka akan dimasukkan ke dalam peti batu. batu yang menahan kekuatan mereka. lalu adegan itu seolah berhenti kembali.

aku kembali datang di adegan yang lain, di desa yang sama dengan di mana aku mengamati manusia-manusia yang hendak dibinasakan di masa lalu. membuka gerbang desa, dari kayu. desa tersebut diisolir. dengan jalan desa yang masih dari tanah, orang-orang memakai pakaian adat sehari-hari, rumah-rumah tradisional tanpa pagar. Desa yang sama, warganya adalah keturunan leluhur mereka. mereka akan dibinasakan juga, kareana secara diam-diam masih menjalankan adat leluhur mereka. Dibinasakan oleh orang yang aku kenal betul. Dia berkata dengan marah ," untuk apa manusia seperti ini hidup?!", maka kujawab, "biar, selama mereka punya Tuhan yang membuat mereka selalu berbuat baik dan membuat mereka tahu baik benar yang objektif." adegan hilang lagi

hal terakhir yang kuingat adalah peti batu tersebut diangkat dengan tali tali sebesar lengan manusia. ke atas permukaan laut.

mimpi yang aneh. seolah menyuarakan pikiranku. Hubungan antar Tuhan dengan umatnya sangat personal. Orang per orang, begitu detil hubungan Tuhan dengan mahlukNya. siapa kah kita yang bisa menilai benar atau salah. hubungan itu jauh lebih personal dari ritual agama. agama apapun juga. Belum tentu orang yang terlihat alim, benar begitu di dalam hatinya. Orang yang terlihat kejam, belum tentu dia tidak percaya adanya Tuhan. Sungguh kita tidak bisa membandingkan dengan mata telanjang. manusia menjadi rancu antara yang diyakininya dan apa yang dilakukan. anatar sesuatu yang lebih dasar,keyakinan dan ritual dan tradisi.


10 februari 2010 (tanggalnya bagus)

test

just test,,, this is my first time,,hello!