untuk puntung rokok yang menyala di malam hari
berkedip-kedip seperti harapan yang lantas putus
lalu asapnya menyelinap ke serat-serat baju
ah, apa kata pacarku nanti
sudah habis berbusa lidahku berjanji untuk berhenti
sertamerta dadaku terasa sesak
mengingat nasib bukan ada diperuntunganku
lalu kusesap pelan-pelan
tenggelam diantara tawa kawan kawanku
malam yang sama
dengan nyala redup ujung ujung tembakau
mau dibawa kemana hidupku ini
aku kembali menggerutu
untuk hisapan terakhir malam ini
aku tak mencoba memikirkan apa-apa
tapi justru aku menerawang
jauh
puntung kubuang ke tanah dan kuinjak
mungkin malam ini bakal lebih panjang
jauh lebih panjang dan lebih berat dari selintas puntung saja’
14 07 06
untuk orang asing
di gang2 sempit dan berbatu
Thursday, April 1, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment