Saturday, April 3, 2010

sabit

Sembilu perih diujungnya
Ketika jiwaku membukakan pintu
Lebar dan mencerukkan untukmu
Lengkungannya yang tajam membuatku terus terjaga



Ah, cintamu layaknya bulan sabit
Mengiris separuh hidupku
Hanya untuk kau buang percuma
Tercecer di ruang makna gelap
Harapan kelabu memayungi esok hari
Membuatku enggan melangkah

Tuhan,, tunjukan hambamu ini jalan
Terseret cerita kasmaran yang tak punya toleransi
Terlalu egois dan tak mau dengar
Hasratku terlahir disini
Mencintai dan membimbing
Memecah semua emosi dan keinginan
Untuk tetap di sini

Perahuku mendekat ke ujung samudra
Aku tak melihat ada tepi
Bimbang dan perih oleh garam
Dimanakah akan kulepas sauhku
Dasar laut gelap gulita
Disinari sabit temaram

Sabit
Pujimu hanya terdengar seperti desiran tajam
Tak pasti dan kosong
Seperti harapan yang kau suguhkan
Pedas dan tak mengenal belas kasihan


Kecewa

No comments:

Post a Comment